Pemuda |
Pelopor dari Klaten |
Oleh Endang Artiati Suhesti |
Ia membuat kaget juri, dengan kemampuannya menyisihkan para peserta dari universitas terkemuka lainnya. Anggapan UNY di pandang sebelah mata luluh sudah. Lebih sering penampilannya santai namun tetap terlihat rapi, berbalut kemeja dan celana panjang dengan handphone yang selalu ia bawa kemana-mana. Pria kelahiran 7 Maret 1976 silam ini menjadi pemuda pelopor tahun 2007 tingkat nasional dalam bidang teknologi tepat guna. “Saya dapat menyisihkan peserta dari berbagai universitas, saat itu UNY masih dipandang sebelah mata”. |
Presentasi dan wawancara langsung di depan juri dari LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) dan BPPT (Badan Penerapan dan pengkajian Penerapan Teknologi). Tingkat kabupaten sampai propinsi berhasil ia lalui, dan tepatnya tanggal 26-28 Oktober 2007 lalu di Museum Sumpah Pemuda ia memperjuangkan gagasan pengehamatan energi dengan menciptakan alat Femax, (Fuel Elficience Maximum) yang bermanfaat untuk menghemat BBM pada kendaraan. Femax, hasil nyata gagasannya yang diterima juri dan ia berhasil mengungguli seluruh peserta dari 33 propinsi yang ada di Indonesia. Rasa bangga dan puas ia rasakan, pada saat puncak penyematan hadiah oleh Adhyaksa Dault, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
Kemampuannya mengembangkan teknologi memang terasah sejak ia kuliah di jurusan mesin IKIP (UNY red) yang telah dirampungkannya di tahun 2000. Joko Istiyanto demikian nama lengkapnya mengaku bukan termasuk mahasiswa pintar, namun keingintahuaannya memang tinggi apalagi ia suka dengan tantangan. Semasa kuliah, bapak dua anak ini lebih menyibukkan diri mengikuti perlombaan-perlombaan ilmiah ketimbang nongkrong bersama teman-temannya. Jika dirunut, prestasinya telah seabrek, dari tingkat daerah sampai ke nasional. Sebut saja prestasi ditingkat nasional yaitu, pada tahun 1997 memenangkan perlombaan hemat energi, tahun 1999 menyabet perlombaan simposium teknik mesin se-Indonesia, dan tahun 2000 menjuarai Olimpiade Fisika. Ia merasa tertantang dan merasa bahwa dengan mengikuti lomba adalah peluang. Tidak ada resep khusus untuk memenangkan berbagai lomba yang ia ikuti “ Saya hanya sering baca dan ke perpustakaan, mencari tahu dibuku-buku” dan melakukan riset-riset kecil” ungkapnya dengan rendah hati.
Tekuni Dunia Mesin
Dunia mesin sepertinya telah menjadi hobi bungsu dari enam bersaudara ini. Setelah lulus kuliah, ia sempat bergelut dengan dunia pendidikan dengan berprofesi sebagai guru di STM Muhammadiyah Wedi. Tahun kedua, pria yang dibesarkan di Klaten ini diangkat menjadi wakil Kepala Sekolah, namun jiwanya berkata lain. Ia mengundurkan diri dan berangkat ke Jakarta karena diterima kerja di Bappennas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional). Selama satu tahun ia bergelut dengan pekerjaan berbau administrasi negara. “Saya merasa bukan dunia saya, jadi setelah satu tahun saya keluar dan mulai mengembangkan usaha rintisan saya” tuturnya berkisah tentang perjuangannya meniti karir.
Alat penghemat energi pada kendaraan adalah rintisan Joko, semasa di Jakarta, ia berdiskusi panjang lebar dengan mantan Presiden B.J Habibi tentang hemat energi. “Kebetulan rumah kontrakan saya dekat dengan pak Habibi jadi saya bisa sering bertemu dan berdiskusi. Saya dapat inspirasi dan motivasi dari beliau”kenangnya yang semasa kuliah juga aktif berorganisasi.
Berbekal motivasi ingin mengembangkan rintisannya, satu tahun kemudian Joko mempunyai prinsip menciptakan lapangan pekerjaan adalah hal yang luar biasa ini kembali ke Jogja. Ia mendirikan Pusat Informasi Teknologi hemat Energi-Sains (PITHE-SAINS) yang bergerak dalam bidang konsultan penghematan energi untuk industri dan transportasi. Pria yang sedang melanjutkan studinya dijurusan teknik industri UGM ini pun mendirikan CV Karya Soleneida yang memproduksi alat teknis tepat guna. Kian hari perusahaan yang dibangun Joko berkembang bahkan telah mempunyai agen sampai di Singapura dan Canada. “ Saya memang punya keinginan produk saya dapat sejajar dengan merk-merk dunia. Saya membuat internet marketing dengan situs www.femax.biz. Saya memang siap bertarung untuk itu” tegas anak pasangan dari Prapto dan Karsiti ini dengan optimis.